Senin, 30 April 2018

" Bersemedi Bersama Suara Rakyat "






Laporan Studi Tour Jakarta-Bandung


SMA Negeri 1 Manyar Gresik

Oleh: Sabitha Ayu N. P. M. (24)
XI-MIPA 1


Bersemedi Bersama Suara Rakyat


Jalanan Jakarta.
sumber: google.com

Sebagai bangsa Indonesia, tentu kita tak asing dengan kota metropolitan Jakarta. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara sekaligus kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa.

Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia. Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing.

Adapula "Bandung Lautan Api". Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Di kota ini tercatat berbagai sejarah penting, salah satunya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB).

Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner.


Bandung yang dikenal sebagai Paris Van Java.
sumber: google.com

Nah, ada sebuah kegiatan Studi Tour yang rutin diselenggarakan oleh sekolah saya disetiap tahunnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, siswa SMA Negeri 1 Manyar melakukan Studi Tour di Bali secara berturut-turut. Sehingga untuk merasakan pengalaman yang baru dan berbeda, akhirnya para guru dari SMA Negeri 1 Manyar sepakat memutuskan bahwa kami para siswa kelas XI akan melakukan Studi Tour ke Jakarta-Bandung pada tanggal 22-26 April 2018. Dengan ini kami dijadwalkan untuk mengunjungi beberapa ikon penting dalam kota, seperti Gedung DPR-RI, Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknik Bandung (ITB).

Selain itu, kami juga akan melakukan refreshing dengan mengunjungi Tangkuban Perahu, Floating Market, Cihampelas, dan Trans Studio Bandung. Studi Tour ini difasilitasi oleh PT. GIRI PANCA WISATA Tours & Travel milik salah seorang alumni SMA Negeri 1 Manyar yang bernama Kak Michael.

sumber: google.com

Salah satu manfaat dari Studi Tour yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Manyar Gresik menurut saya adalah mengenal dunia pendidikan tingkat perkuliahan dan ketatanegaraan lebih dalam, mempererat tali persaudaraan antar siswa, serta menjalani ibadah sebagai “Musafir” (menerjemahkan alam) untuk meningkatkan imtaq terhadap kebesaran Allah berupa keindahan alam Indonesia. Disini saya akan berbagi pengalaman studi wisata saya ke Gedung DPR-RI. Rute perjalanannya sebagai berikut.


Minggu, 22 April 2018
Siswa-siswi SMA Negeri 1 Manyar dan peserta Studi Tour lainnya berkumpul di lokasi pemberangkatan 30 menit sebelum bus diberangkatkan. Bus kami dijadwalkan berangkat pada pukul 06.30. Saya menduduki bus urutan 8 bersama dengan siswi XI-MIPA 1, siswi XI-MIPA 6, serta siswa XI-BBU. Selama bus kami memulai perjalanan menuju Rembang, Tour Guide bus 8 memperkenalkan diri dan berbagi cerita bersama para siswa. Beliau memperkenalkan diri dengan nama Kak Thomas.

Orangnya menurut saya ramah dan humoris sehingga sangat nampak peserta bus 8 nyaman dengan pemanduan dari beliau sejak keberangkatan hingga kepulangan. Sambil mendengarkan ocehan yang asyik dari Kak Thomas, kami menikmati sarapan box masing-masing yang telah disediakan jasa travel. Kami menikmati perjalanan sambil bernyanyi ria di bus kami. Hingga akhirnya pukul 12 siang kami sampai di rumah makan lokal di Rembang dan kami menikmati makan siang disana serta menunaikan shalat jama' taqdim.

Perjalanan dilanjutkan menuju Kendal, Jawa Tengah. Sesampainya disana, kami kembali mengunjungi rumah makan lokal sekitar pukul 5 sore. Kemudian kami bersih diri, shalat jama' taqdim, kemudian makan malam. Selepas itu kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Masjid Istiqlal, Jakarta. Nah secara kesepakatan, bus kami akan berhenti menuju SPBU terdekat dalam 3-4 jam sekali untuk memberi kesempatan peserta bus dalam membuang hajatnya. Pada pemberhentian terakhir di malam hari, qadarallah terjadi hujan lebat ketika kami hendak kembali menuju bus kami. Sehingga beberapa dari kami bajunya basah kuyup dan masuk angin selama perjalanan menuju masjid. Termasuk saya. Hiks... Saya sampai menggigil hebat.


Senin, 23 April 2018
Di pagi harinya, tepatnya memasuki waktu subuh, kami tiba di lokasi. Kami pun turun dari bus yang telah parkir dengan rapi kemudian berjalan kaki bersama-sama menuju kamar mandi Masjid Istiqlal dan bersiap untuk mandi serta shalat subuh. Hujan masih rintik-rintik menyapa bumi. Bahkan masih terus berjatuhan hingga kami selesai mandi dan shalat. Di pagi hari ini kami mengenakan baju batik. Namun alangkah naasnya, beberapa dari kami yang perempuan mengalami penderitaan sebab rok putih kami terkena percikan genangan hujan. Sehingga alhasil, rok kami mendapatkan kesenian abstrak berwarna hitam keruh yang mengerikan. Sebelum bus berangkat, kami menyempatkan diri untuk membersihkannya. Dan lagi-lagi, saya termasuk dari mereka. Ehehe :"

Kami mengenakan seragam ada sebabnya. Hari ini kami memang dijadwalkan akan mengunjungi Gedung DPR-RI. Setelah sampai, kami bersiap menggunakan almamater sekolah sebelum menuruni bus. Naasnya, karena sewaktu briefing Studi Tour saya absen, sayapun tidak tahu bahwa ada informasi wajib mengenakan almamater. Sebab tidak ada teman yang menginformasikannya pada saya. Alhasil, saya menjadi satu-satunya siswa yang tidak mengenakan almamater sekolah. Sakitnya tuh disini. Tapi sudahlah, memangnya saya mau balik pulang dulu? Sudah terlanjur. Jadi saya berusaha tidak bersedih meskipun sangat memalukan :'D


Gedung DPR-RI (tampak atas).
sumber: google.com

Saya bersama teman-teman XI-MIPA 1 di
pintu masuk Gedung DPR-RI.
sumber: Fidhia Ainun K.

Setelah siswa-siswi dan peserta lain puas berfoto di lantai pertama, kami diarahkan untuk naik menuju Gedung Nusantara. Di bagian utama, Tour Guide dari Gedung DPR-RI menunjukkan beberapa maket keseluruhan Gedung DPR-RI yang sedang dipajang di sepanjang koridor pada kami. Sangat indah. Terutama saya, saya sangat tertarik dengan maketnya sebab saya memang memiliki cita-cita ingin menjadi arsitek. Sayangnya, saya tidak membawa kamera sebab tidak memilikinya. Kamera HP saya pun berkualitas buruk, sehingga saya tidak memotretnya. Ah sayang sekali~

Setelah puas, kami dipandu lagi untuk menaiki eskalator menuju lantai selanjutnya. Diatas sana ada Museum DPR-RI yang merekam sejarah DPR-RI sejak masa Belanda hingga masa kini. Berikut saya suguhkan beberapa potret yang diambil di Museum DPR-RI.


Pintu masuk Museum DPR-RI.
sumber: Fidhia Ainun K.

Peninggalan kursi duduk DPR.
sumber: Fidhia Ainun K.

Peninggalan telepon tua DPR.
sumber: Fidhia Ainun K.

Peninggalan palu DPR Orde Lama.
sumber: Fidhia Ainun K.

Peninggalan apa ya? Saya lupa hehe.
sumber: Fidhia Ainun K.

Buku peraturan dan tatib DPR (1983 dan 1987).
sumber: Fidhia Ainun K.

Buku kumpulan hasil sidang umum MPR tahun 1982-1983.
sumber: Fidhia Ainun K.

Himpunan TAP MPRS masa Demokrasi Terpimpin 1960-1998.
sumber: Fidhia Ainun K.

Nah itulah beberapa potretnya. Tour Guide DPR-RI kemudian menjelaskan sejarah DPR-RI yang tertera di wawasan museum. Wawasan tersebut diantaranya:

- Wolksraad, DPR Orde Lama (1918)
- Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1950)
- DPR RIS dan Senat RIS (1950)
- Peninggalan UUDS tahun 1950
- Partai Peserta Pemilu (1955)
- DPR Hasil Pemilu ke-1 (1955-1959)
- Peninggalan pakaian MPRS tahun 1960-1961
- DPR Gotong Royong (1960-1966)
- Peninggalan telepon tua dan keraaf anggota MPRS tahun 1960
- DPR Masa Reformasi dan Pasca Reformasi (1997-2004)
- DPR Hasil Pemilu ke-9, ke-10, dan ke-11 (2004-2019)
- KPU (latihan pemilu)
- Partai Peserta Pemilu (2014) sejumlah 15 partai
- Fungsi DPR (Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan)
- Hak DPR (Interpelasi, Angket, dan Menyatakan Pendapat)
- Hubungan Luar Negri
- Cinderamata dari negara lain selama menjalin Hubungan Luar Negri

*disediakan polling bagi para siswa dengan menggunakan koin kecil berwarna merah untuk memilih cinderamata yang paling menarik. Saya memilih cinderamata kedua yang seingat saya merupakan cinderamata dari India. Sebab ia paling cantik, megah, nan istimewa dari cinderamata lainnya yang tampak monoton.



 Sekilas tentang DPR RI 

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. 
DPR mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dijalankan dalam kerangka representasi rakyat. Fungsi Legislasi dilaksanakan untuk membentuk undang-undang bersama presiden. Fungsi Anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh presiden. Sedangkan fungsi Pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN.

DPR mempunyai beberapa hak yaitu hak interpelasi, hak angket, hak imunitas, dan hak menyatakan pendapat.
Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hak angket adalah hak DPR untuk menjelaskan pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dnegan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hak imunitas adalah kekebalan hukum dimana setiap anggota DPR tidak dapat dituntut dihadapan dan diluar pengadilan karena pernyataan, pertanyaan, atau pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik. Sementara Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas kebijakan Pemerintah, tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket, serta dugaan pelanggaran hukum atau perbuatan tercela yang dilakukan oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden.


Kemudian setelah selesai menikmati pengetahuan dan sejarah di dalam Museum DPR-RI, kami dipandu untuk kembali menaiki eskalator menuju lantai selanjutnya. Dan tibalah kami di Ruang Rapat Paripurna I.


Saya sedang berada di depan Ruang Rapat Paripurna I.
sumber: Fidhia Ainun K.
Sembari menunggu gelombang tour lain yang belum datang, kami dipersilahkan untuk berfoto di dalam ruang rapat selama tidak memasuki area Presiden (kanan), Wakil Presiden (kiri), dan Ketua Rapat serta Pimpinan DPR (tengah). Ada patung besar Garuda Indonesia nih, terlihat gagah. Bisa diamati di gambar berikut.


Ruang Rapat Paripurna I.
sumber: Fidhia Ainun K.
Nah, kemudian setelah seluruh peserta hadir, kami dipersilahkan untuk duduk di kursi-kursi rapat anggota DPR-RI. Pertama-tama acara dibuka dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian ada sesi perkenalan pemandu wisata DPR-RI dan beberapa sambutan. Sambutan pertama diisi oleh Pak Lukman selaku wakil dari seluruh warga SMA Negeri 1 Manyar dengan menyampaikan tujuan, visi, dan misi siswa dalam rangka mengunjungi Gedung DPR-RI. Sambutan kedua diisi oleh Ketua Humas DPR-RI. Salah satu kutipan dari penyampaian beliau, yakni kursi-kursi DPR disini hanya boleh diduduki oleh anggota yang menang pemilu. Kemudian mempersilahkan Kak Gris untuk menjelaskan mekanisme Gedung DPR-RI dan sejarah Gedung DPR-RI.


Alhamdulillah kelas saya mendapat barisan terdepan
dalam menyimak penjelasan Kak Gris mengenai DPR-RI.
sumber: Fidhia Ainun K.


 MEKANISME DAN SEJARAH GEDUNG DPR-RI 

DPR adalah singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan kata lain, DPR adalah lembaga yang mewakili rakyat. DPR adalah lembaga yang membuat undang-undang dan peraturan yang berlaku di negeri kita. Jumlah anggota DPR mencapai 560 anggota yang dibagi menjadi 11 komisi. Setiap komisi memiliki sekitar 50 anggota. Tujuan komisi yaitu DPR bekerjasama dengan menteri dari Pemerintah. Komisi ada sebagai dukungan bagi anggota DPR dalam pelaksanaan tugasnya. Selain itu DPR juga memiliki asisten pribadi dan staf ahli. Asisten pribadi DPR berjumlah maksimal 5 orang dan DPR dapat memilih sendiri asisten pribadinya. Sementara staf ahli harus melalui beberapa tes untuk menjadi pendamping DPR dalam tugas-tugasnya.

DPR merupakan lembaga legislatif. Untuk menjadi DPR, para anggota harus masuk partai politik sebagai kendaraannya. Sejak 2014 telah ada 15 partai, namun yang masuk ke DPR hanya 10 partai. Yang 5 tereliminasi karena tidak mencapai ambang batas suara partai yakni tidak sampai dengan 3,5%. 
Sebelum kita memilih calon DPR tahun depan maka pelajari dulu siapakah calonnya apakah ia orang yang baik dan bertanggung jawab ataukah bukan? Selain itu umur minimal untuk menjadi anggota DPR adalah 21 tahun. Nah, ketika berbicara di suatu rapat, DPR kebal terhadap hukum (Hak Imunitas). Namun jika diluar rapat, DPR tetap mendapati dampak dari hukum negara. Contohnya seperti kasus korupsi. Adapun pelaksanaan hak angket memiliki batas antara DPR dan KPK.

Masa rapat dibagi menjadi masa reses dan masa sidang. Masa reses yakni saat dimana DPR melakukan kunjungan ke daerah-daerah dan menjalin aspirasi dengan masyarakat. Sedangkan masa sidang diadakan 4-5 masa persidangan dalam setiap tahun. Ada 18 rapat yang dilakukan DPR setiap hari dalam masa sidang. 
Dalam masa reses, DPR akan menyampaikan permasalahan yang didapatnya dari masyarakat daerah dan menyesuaikan dengan komisinya. Misal, masalah lingkungan maka ia sampaikan pada komisi yang mengurus masalah lingkungan. Kemudian baru disampaikan kepada Pemerintah. Setelah itu Pemerintah akan menjalankan program sebagai lembaga eksekusi. DPR akan menjalani pengawasan.

Ada perbedaan antara DPR Orde Lama (Wolksraad) dengan DPR Orde Baru. DPR Orde Lama dibentuk pada zaman Belanda dan untuk kepentingan Belanda. Ketika berperan dalam suatu rapat, DPR Orde Lama hanya akan ketok palu atau berkata iya-tidak kemudian selesai. Tidak ada pernyataan pendapat. DPR Orde Lama belum diperkuat dengan pelaksanaan fungsi, hak, dan tugasnya. 
Sementara DPR Orde Baru dibentuk untuk masa kini. Pemilu pertama dilaksanakan pada tahun 1955. Sejak saat itu, DPR-RI bisa mengajukan pendapat dan usulan selama masa sidang atau rapat. DPR-RI pun kini terlibat dalam pembuatan undang-undang dan dibahas bersama-sama dengan presiden. DPR-RI juga berkontribusi atau mempunyai peran dalam pembangunan pendidikan politik di generasi pemuda serta kelonggaran politik.

DPR Orde Baru dibentuk 12 hari setelah kemerdekaan yakni pada tanggal 29 Agustus 1945. Namun Gedung DPR-RI baru dibangun pada tanggal 18 April 1965 yang dirancang oleh arsitek asli Indonesia lulusan ITB (kalau tidak salah, sedengar saya nama mereka adalah Ir. Soetami dan Ir. Soeyardi). Pada pertengahan pembangunan gedung, terjadi gejolak ditengah Pemerintahan dan masyarakat sehingga pembangunan dihentikan. Pada tahun 1966 pembangunan dilanjutkan kembali atas perintah Presiden Soeharto dan pada tahun 1968 Gedung DPR-RI mulai digunakan. Salah satunya, gedung ini digunakan 5 tahun sekali untuk pelantikan DPR. Adapun f
ilosofi bentuk atap gedung DPR-RI yaitu kepakan sayap burung Garuda, meskipun sudah terbang tinggi jangan lupa untuk melindungi tanah air Indonesia.


Itulah rangkuman dari poin-poin yang saya abadikan dari penjelasan Kak Gris. Setelah Kak Gris selesai, diadakan sesi pembagian hadiah kepada siswa serta sesi foto bersama. Kemudian, kami kembali ke bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke Universitas Indonesia di Depok. Demikian pengalaman saya selama di Gedung DPR-RI.


Sesi foto bersama sebelum kembali ke bus.
sumber: Fidhia Ainun K.

Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman yang didapat saat melakukan perjalanan wisata ke Jakarta-Bandung, dapat disimpulkan bahwa Indonesia sangat kaya sekali akan tempat wisata pegunungan yang tidak hanya indah tetapi juga punya sejarah yang harus dipelajari agar kita semakin mencintai Indonesia, salah satunya yaitu Tangkuban Perahu. Dapat disimpulkan pula bahwa menurut saya dengan adanya studi tour ini guru-guru ingin menjadikan siswa-siswi SMA Negeri 1 Manyar semakin terpacu semangat belajarnya untuk meraih cita yang jauh tinggi. Semoga bagi rekan-rekan saya yang sangat ingin menembus jalur masuk UI atau ITB, dimudahkan dalam mewujudkannya, Aamiin. Demikian laporan perjalanan study tour ke Jakarta-Bandung ini saya buat sebagai pertanggung jawaban dan pemenuhan tugas dari sekolah.





الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

So... Goodbye all ~~





Gresik, 29 April 2018.

Referensi:
- Buku Panduan Studi Kampus UI-ITB & Studi Ketatanegaraan Lembaga DPR-RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" Bersemedi Bersama Suara Rakyat "

Laporan Studi Tour Jakarta-Bandung SMA Negeri 1 Manyar Gresik Oleh: Sabitha Ayu N. P. M. (24) XI-MIPA 1 Bers...